Langsung ke konten utama

HEMATOLOGI
      Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari darah, organ pembentuk darah, dan penyakitnya. Asal katanya dari bahasa Yunani haima artinya darah.Ada banyak jenis pemeriksaan hematologi yang bisa dilakukan. Salah satunya yaitu pemeriksaan darah lengkap. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk menilai kondisi darah secara keseluruhan dan membantu diagnosis anemia, penyakit peradangan, memantau kehilangan darah, infeksi, bahkan untuk mendeteksi kanker (Handayani dan Haribowo,2008).

Pemeriksaan darah lengkap meliputi:

  1. Hemoglobin
  2. Hematokrit
  3. Jumlah sel darah merah berikut dengan volumenya
  4. Sel darah putih berikut dengan hitung jenisnya
  5. Trombosit


PEMBEKUAN DARAH

   Pembekuan darah adalah proses dimana komponen cairan darah ditransformasi menjadi material semisolid yang dinamakan bekuan darah. Bekuan darah tersusun terutama oleh sel-sel darah yang terpeerangkap dalam jaringan- jaringan fibrin. Fibrin adalah suatu protein yang tidak larut dan berupa benang berbentuk semacam jaring -jaring. Fibrin yang terbentuk berasal dari fibrinogen yang terdapat dalam plasma dalam keadaan larut. Berubahnya fibrin dan fibrinogen ini karena adanya trombin, yaitu suatu prpteolitik fibrin yang baru bisa bekerja apabila dalam keadaan aktif (Handayani dan Haribowo,2008).
Proses pembekuan darah terdapat 3 stadium :
Stadium 1 : pembentukan trombophastin
Stadium 2: perubahan dari protrombin menjadi trombin
Stadium 3 : perubahan dari fibrinogen menjadi fibrin
 Gangguan pembekuan darah adalah kondisi yang menganggu proses koagulasi alias pembekuan daraj. Gangguan koagulasi dapat menyebabkan pendarahan di dalam dan luar tubuh. Beberapa jenis gangguan ini dapat menyebabkan kehilangan banyak darah. Beberapa kondisi lainya menyebabkan anda mudah memar atau mengalami pendarahan di organ tertentu misalnya otak.

ANTI KOAGULAN

 Antikoagulan adalah golongan obat yang dipakai untuk menghambat pembekuan darah. Obat-obat ini tidak melarutkan bekuan darah seperti trombolotik, tetapi bekerja sebagai pencegah pembentukan bekuan baru. Antikoagulan digunakan pada orang yang memiliki gangguan pembuluh arteri dan vena yang membuat orang tersebut berisiko tinggi mengalami pembentukan bekuan darah. Beberapa antikoagulan digunakan dalam peralatan medis seperti tabung reaksi, kantong transfusi darah, dan peralatan dialisis ginjal. Antikoagulan berkaitan erat dengan antiplatelet dan obat trombolitik dengan memanipulasi berbagai jalur pembekuan darah. Secara khusus, antikoagulan bekerja sebagai pencegah pembentukan bekuan baru.

FIBRINOLISIS

     Fibrinolisis merupakan kondisi pecahnya fibrin (salah satu agen pembeku darah yang diproduksi dalam darah sebagai produk akhir koagulasi). Darah juga mengandung enzim fibrinolitik yang berguna mecegah pembentukan gumpalan atau pembekuan darah pada area yang tidak terluka, sehingga tidak akan menghalangi aliran darah, dan juga enzim ini akan menghancurkan fibrin bila luka telah sembuh. Trombosis merupakan pembentukan gumpalan atau bekuan darah yang tidak normal, yang terjadi bila terdapat gangguan pada jalur pembekuan darah dan pemecahan fibrin.
    Fibrinolitik bekerja sebagai trombolitik dengan cara mengaktifkan plasminogen untuk membentuk plasmin, yang mendegradasi fibrin dan kemudian memecah trombus. Manfaat obat trombolitik untuk pengobatan infark miokard telah diketahui dengan pasti. Yang termasuk dalam golongan obat ini di antaranya streptokinase, urokinase, alteplase, dan anistreplase. Streptokinase dan alteplase telah diketahui dapat menurunkan angka kematian. Reteplase dan tenekteplase juga disarankan untuk infark miokard; keduanya diberikan secara injeksi intravena (tenekplase diberikan dengan injeksi bolus). Obat trombolitik diindikasikan pada semua pasien dengan infark miokard akut. Pada pasien sedemikian ini manfaat pengobatan yang diperoleh lebih besar dari risikonya. Penelitian menunjukkan bahwa manfaat paling besar dirasakan oleh pasien dengan perubahan pada hasil EKG berupa elevasi/peningkatan segmen ST (STEMI) (terutama pada pasien infark anterior) dan pada pasien dengan bundle branch block. Pasien tidak boleh menolak pengobatan dengan trombolitik berdasarkan alasan usia saja karena angka kematian pada kelompok ini tinggi dan penurunan risiko kematian sama dengan kelompok pasien yang lebih muda. Sore p to ki nasi digunakan dalam pengobatan trombosis vena yang mengancam jiwa, dan dalam embolisme paru. Pengobatan harus dimulai dengan tepat.

DAFTAR PUSTAKA
Handayani,W., dan Haribowo,A.S.2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan Gangguan Sistem Hematologi. Salemba Medika,Jakarta.

PERMASALAHAN
1.Bagaimana mekanisme pembekuan darah?
2.Apa penyebab terjadinya pembekuan darah?
3. Mengapa pada gangguan koagulasi dapat menyebabkan pendarahan di dalam dan diluar tubuh?

Komentar

  1. hallo imah, baiklah disini saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 2, pembekuan darah adalah hasil dari proses penggumpalan darah yang mengalami perubahan dari bentuk cairan menjadi tekstur gel atau setengah padat. umumnya pembekuan darah ini dapat terjadi dipembuluh darah vena dimana kondisi ini disebut dengan trombosis vena. Pnyebab umumnya yaitu jarang menggerakkan tubuh sehingga aliran darah pada tubuh menjadi kurang lancar dan pembekuan berpotensi terjadi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trima kasih sebelumnya saudari mila. Berarti apakah bisa disebabkan oleh cedera atau luka di tubuh?

      Hapus
  2. nurul mencoba menjawab no. 1 menurut buku yang nurul baca, bahwa mekanisme pembekuan darah adalah Proses pembekuan darah melibatkan sel trombosit atau keping darah. Trombosit yang pecah akan mengeluarkan trombokinase. Pembekuan darah dibantu juga oleh protrombin dan fibrinogen di plasma darah. Ketiga komponen tersebut yang nantinya dapat menyebabkan proses pembekuan darah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Trimah kasih sudab membantu mnjawab nurul🙏kalau begitu,apakah trombosit bisa tidak pecah? Sebab pada lilatur yg saya baca "Berubahnya fibrin dan fibrinogen ini karena adanya trombin, yaitu suatu prpteolitik fibrin yang baru bisa bekerja apabila dalam keadaan aktif " berarti bisa jadi trombin dalam keadaan tidak aktif??

      Hapus
  3. Terimakasih atasbartikelnya, sangat bermanfaat sekali🙏

    BalasHapus
  4. Jawab no 1 ya
    Proses pembekuan darah melibatkan sel trombosit atau keping darah. Trombosit yang pecah akan mengeluarkan trombokinase. Pembekuan darah dibantu juga oleh protrombin dan fibrinogen di plasma darah. Ketiga komponen tersebut yang nantinya dapat menyebabkan proses pembekuan darah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimah kasih saudara wahyudi sudah membantu menjawab permasalahan no.1, kalau bgitu faktor invitro penyebab pembekuan darah adalah terjadinya inflamasi,apakah anda setuju?

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

                   ANALGETIK             Analgesik adalah obat yang dapat mengurangi atau menghilangkan  rasa nyeri tanpa mempengaruhi kesadaran. Pada umumnya obat analgesik  dibagi menjadi dua golongan, yaitu analgesik nonopioid dan analgesik opioid  (Tjay dan Rahardja, 2007). Analgetik Opioid (Narkotik)             Analgesik opioid merupakan obat yang bekerja di reseptor opioid  pada sistem saraf pusat (SSP). Obat ini diberikan untuk mengatasi nyeri  sedang sampai nyeri berat sesuai dengan kekuatan dari nyeri yang  dirasakan dan kekuatan dari obat tersebut. Obat ini bekerja  pada SSP secara selektif sehingga dapat mempengaruhi kesadaran dan menimbulkan ketergantungan jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Mekanisme obat ini yaitu mengaktivasi reseptor opioid pada SSP untuk mengurangi rasa nyeri. Aktivasi dari obat tersebut diperantarai ole...
ANTI KONVULSI Sebelumnya,perlu diketahui apa itu “KONVULSI” Konvulsi (Kejang) merupakan bagian dari gejala konvulsif. Konvulsi (Kejang) adalah episode motorik, sensnorik, otonomik, aktivitas psikis abnormal, atau kombinasi dari semua itu sebagai akibat muatan berlebihan yang tiba-tiba dari neuron serebral. Kejang biasanya muncul secara tiba- tiba dan bersifat sementara (Mutaqqin, 2008). Serangan-serangan pada penderita epilepsi sebaiknya diklasifikasikan menurut  jenis serangan , sebab yang mendasari,  sindrom epilepsi , dan peristiwa selama dan seputar terjadinya serangan tersebut.   Jenis serangan disusun menurut apakah sumber serangan terlokalisasi ( kejang fokal ) atau tersebar ( kejang umum ) di dalam otak. Kejang umum dibagi berdasarkan dampaknya pada tubuh, antara lain: kejang  tonik-klonik  (grand mal),  serangan absans  (petit mal),  mioklonik ,  klonik , tonik, dan  atonik . Beberapa kejang seperti  spasme epi...